Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, 85 % dari perempuan yang mengalami menstruasi setidaknya memiliki satu gejala PMS secara teratur. Beberapa gejala dan akibat diantaranya adalah, pegal-pegal, letih, perubahan pada nafsu makan dan suasana hati.
Jadi, nggak heran kan mengapa banyaknya perempuan mudah merasa sensitif atau lebih sering disebut dengan istilah 'sensi' saat datang bulan? Namun, walaupun kita nggak lagi asing dengan hal ini, tahukah apa sebenarnya yang menyebabkan perubahan dramatis suasana hati seseorang akibat menstruasi? Apakah sekadar faktor psikologis atau memang ada alasan medis yang melatarbelakangi hal ini?
Simpan dulu rasa penasaran kalian sampai membaca artikel di bawah ini!
Nggak sedikit dari perempuan yang mengalihkan rasa nyeri saat menstruasi dengan membeli camilan atau kudapan. Padahal, mengonsumsi minuman bersoda, kafein, serta makanan manis dan berlemak tinggi dapat memperburuk rasa nyeri saat datang bulan, lho.
Nyatanya, kebiasaan pola makan buruk tersebut dapat memengaruhi suasana hati kita secara emosional, lho. Jadi, akan jauh lebih jika kita mengonsumsi makanan penuh gizi seperti buah dan sayur untuk menjaga kadar gula dalam darah agar rasa ‘sensi’ dapat berkurang.
Nah, alasan utama mengapa perempuan menjadi sensi saat datang bulan adalah kondisi hormon yang turun-naik. Di awal datangnya menstruasi, proses ovulasi mengakibatkan hormon estrogen turun drastis yang berperan penting dalam proses reproduksi seorang perempuan dan efek endorfin tubuh.
Kemudian, seorang ginekologi bernama Alyssa Dweck menjelaskan bahwa saat menstruasi, hormon lain bernama progesteron menjadi sangat bergejolak, yang ketika berada pada level tinggi dapat menyebabkan suasana hati menjadi suram dan putus asa.
Perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh saat datang bulan, memengaruhi bagaimana cairan pada otak bekerja. Penelitian mengatakan, produksi hormon serotonin akan menurun ketika sedang menstruasi dan menyebabkan hormon bergejolak di dalam tubuh. Nah, rendahnya tingkat serotonin di otak, mengakibatkan datangnya rasa depresi, sifat lekas marah dan tingginya keinginan untuk mengonsumsi karbohidrat.
Selain itu, saat sedang menstruasi, dopamine dan gamma-aminobutyris acid (GABA) dalam tubuh mulai menghilang. Karena tubuh tidak memilki cairan dopamine dan GABA dalam tubuh, seseorang kemudian akan mengalami kesulitan untuk mengontrol dirinya untuk tetap tenang. Pasalnya, sel ini berfungsi untuk membatasi aktivitas-aktivitas yang terkait dengan stres dan kecemasan.
Selanjutnya, alasan perempuan lebih sensitif saat datang bulan karena menurunnya daya tahan tubuh terhadap rasa sakit. Seorang dokter di bidang farmakologi bernama Julie Holland mengatakan bahwa toleransi tubuh terhadap rasa sakit ketika sedang datang bulan, sangatlah rendah; hal inilah yang dapat membuat seseorang lekas marah.
Alasan perempuan sensi saat datang bulan yang terakhir disebabkan oleh tubuh kurang istirahat. Ketika tingkat hormon menurun, tubuh cenderung nggak bisa mengontrolnya suhu internalnya sehingga menimbulkan rasa nggak nyaman yang berakibat pada munculnya gangguan tidur atau insomnia.
Karenanya, biasakanlah melakukan olahraga secara rutin karena berolahraga terbukti dapat meningkatkan zat kimia positif yang membawa rasa bahagia pada diri kita. Beberapa penelitian pun mengatakan bahwa naiknya detak jantung di saat dan setelah olahraga, dapat menghilangkan rasa lelah dan mengalirkan endorpin bahagia yang sangat dibutuhkan terutama pada fase menstruasi.
Jadi, rasa sensi saat menstruasi itu bukan hanya faktor psikologis semata, ada faktor medis yang melandasi rasa sensi datang.
Itulah beberapa alasan mengapa perempuan sensi saat datang bulan atau mengalami perubahan emosional secara drastis saat sedang datang bulan! Jadi selain dimaklumi, semangatilah tubuh untuk menjaga kondisinya dengan baik dan apabila gejala yang nggak nyaman terus menganggu, berkonsultasilah ke dokter!
Sumber: go-dok.com
