Penting! Ini 5 Fakta Penyakit Difteri yang Perlu Kamu Tahu

Yuk, lebih waspada!

Penting! Ini 5 Fakta Penyakit Difteri yang Perlu Kamu Tahu

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Belakangan, penyakit difteri sedang ramai diperbincangkan di tanah air. Sejauh ini sudah tercatat sebanyak 318 kasus di Jawa Timur sejak Januari sampai dengan awal Desember 2017. dan sekitar 12 anak telah meninggal dunia. Wabah ini nggak boleh disepelehkan, karenanya yuk, kenali bersama-sama demi menjaga kesehatan kita dan orang tersayang. Simak selengkapnya di bawah ini yah.

difteri-1-6cb4113462f7d31cb919d51035e84888.jpg
 

Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae, dan umumnya menyerang selaput lendir pada hidung, tenggorokan, bahkan kadang memengaruhi kulit sampai menimbulkan luka borok. Dilansir dari Wikipedia Indonesia, penyakit ini telah menyebabkan ribuan kematian dan masih mewabah di negara belum berkembang pada masa lampau. Penyebarannya sendiri terjadi dalam beragam cara, seperti menghirup cairan dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi, jari atau handuk yang terkontaminasi, dari susu yang terkontaminasi penderita difteri, dan bersentuhan dengan luka akibat difteri pada kulit penderita.

difteri-2-2ad971af639c835a9842a2dbe062c162.jpg
 

Saat terinfeksi, bakteri difteri akan mengeluarkan racun yang membunuh sel-sel sehat dalam tenggorok. Sel sehat yang telah mati itu kemudian membentuk lapisan tipis (membran) abu-abu pada tenggorok. Namun nggak sampai di situ, racun yang dikeluarkan dapat menyebar melalui aliran darah dan merusak organ vital tubuh, seperti jantung, ginjal, dan sistem saraf.

difteri-3-60a8ef759691e81b81e0f78918adbb32.jpg
 

Memang benar, jika penderita terkadang nggak mengalami gejala ketika sudah terinfeksi, dan berpotensi menyebarkan bakteri itu pada orang di sekitarnya yang belum mendapat imunisasi. Namun, sebagian lainnya ada yang mengalami gejala, mulai dari munculnya lapisan tipis warna abu-abu yang menutupi tenggorok dan amandel, demam dan menggigil, sakit tenggorok, suara serak, sulit bernafas atau nafas yang cepat, lemas dan lelah, pembengkakkan kelenjar getah bening di leher, pilek yang lama-kelamaan bercampur darah.

difteri-4-d720331b5aaa5f5d1981c9acd865bb01.jpg
 

Fakta menyebutkan bahwa kasus difteri telah menjadi kasus kejadian luar biasa sejak tahun 2011. Sejak tahun itu sampai 2016, Indonesia telah menyumbang angka 3.353 kasus, membuat negeri kita menjadi urutan ke-2 setelah India dengan kasus difteri terbanyak. Penyakit ini nggak hanya berhenti menyerang tenggorokan, ini dapat menimbulkan masalah pernapasan, kerusakan jantung, kerusakan saraf, dan difteri hipertosik di mana akan memicu pendarahan dan gagal ginjal. Komplikasi ini yang membuatnya menjadi penyakit mengerikan.

difteri-5-da76263b9513167012184484aeced525.jpg
 

Penyakit difteri ini dapat dicegah dengan mendapatkan vaksin DTP, yang juga meliputi perlindungan dari penyakit tetanus dan pertusis atau batuk rejan. Vaksin ini termasuk dalam imunisasi wajib bagi anak-anak, yang dilakukan 5 kali, dan ini mampu melindungi anak terhadap difteri seumur hidup. Lalu setelahnya, dapat diberikan booster dengan vaksi sejenis (Tdap/Td) pada usia 10 dan 18 tahun. Booster ini pun dapat diulangi setiap 10 tahun untuk perlindungan optimal, Bela.

Nggak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan diri karena bakteri dapat masuk ke dalam tubuh kita kapan saja. Jika mengalami gejala yang menyerupai infeksi difteri, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Pastikan juga sudah mendapatkan vaksin DTP, ya, Bela!

BACA JUGA: Intip Resiko Gangguan Kesehatan Lewat Warna Mata

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here